Jumat, September 29, 2006

Kembali Menulis

Setelah lama tidak menulis, kembali hari ini aku ingin aktif menulis.
Kadang menulis dapat membuat segala ganjalan dan pemikiran di dalam diri kita dapat tersalur keluar. Sedikit melegakan dan menghibur. Mungkin karena aku orang yang tidak punya banyak teman yang dapat dipercaya untuk membagi pikiran. Semoga setelah ini hati lebih plong....

NB: Menulis ini juga sekaligus percobaan menulis langsung dari FireFox extention Deepest Send.

Baca selengkapnya...

Jumat, Juni 30, 2006

Jengkel Memuncak

Kemarin benar-benar keterlaluan Istriku... aku sampai tidak bisa menuliskan. Tetapi untung disaat aku jengkel memuncak dan terdiam. Dalam pikiran beribu kemarahan dan rencana tega yang ingin terpikir akhirnya Firman Tuhan yang berbicara bahwa didalam orang yang merenung sendiri, amarahnya akan meledak terhadap setiap pertimbangan (Amsal 18:1). Akhirnya akupun meredakan amarah dan menekan semua pertimbangan dan memilih tidur saja. Jadi kemarin jam 10 udah tidur...

Baca selengkapnya...

Rabu, Juni 28, 2006

Marah Karena Jengkel

Hari ini aku bt sekali. Pingin marah-marah..., dada sesak. denyut nadi waktu aku hitung sendiri naik deh mendekati 100 denyut dalam semenit. Pingin marah....

Sampai aku menulis ini masih saja terasa marah dihati. Entah kenapa... rasanya bertumpuk, diawali pagi hari kopling mobil yang kehabisan olie, gak bisa masuk gigi. Terpaksa berhenti di jalan dan untung masih dekat rumah sehingga bisa suruh orang kirim olie dot-3. Setelah itu Inge jadi menjengkelkan sekali, disuruh naik becak ke kantor lagi. Saya bilang dianter aja malah marah-marah. Padahal tuh mobil tidak apa-apa. Trus ditambah lagi dikantor telpon cabang Samarinda eh tuh marketing baru panggil orang langsung namanya dan sok-sok ngomong kaya sama bahawannya lagi. Belum cukup data penjualanku file excel di komputer bisa hilang. Dua file lagi. Dua-duanya tidak ada.... hati sudah memuncak dan pingin marah. Sesak rasanya didada ini. Lagi telpon dari supplier yang meributkan hal-hal sepele. Pusing dan buat naik darah...

Entah ada apa dengan saya hari ini. Rasanya saya telah menjadi mirip Ahitofel. Oh Tuhan tolong saya, tenangkan hati ini hibur saya...

Baca selengkapnya...

Senin, Februari 06, 2006

4000 unit dalam 2 minggu

Kemarin aku berdoa memohon pada Tuhan agar dalam dua minggu ini Tuhan bantu penjualan hdd Samsung 4.000 unit untuk menghabiskan stock 40GB ATA yang kebanyakan. Hari ini tak disangka 500 unit 80GB SATA yang baru masuk langsung laris manis terbagi rata dan diprediksi habis minggu ini, juga 400 unit 40GB Notebook dibagi habis dalam minggu ini diprediksi kosong lagi. Rencanaku untuk menggantikan 40GB ATA dengan 40GB SATA disambut baik oleh Master Dealer kita. Saya belum tahu berapa banyak yang bakal keluar, tetapi saat ini hampir semua yang ditawari paket ada ambil, bahkan beberapa mengajukan 40GB SATA lebih banyak. Tuhan benar-benar bantu saya. Tuhan pasti bantu sebab saya memintanya didalam namaNya.

Saya ada stock 2.000 unit 40GB SATA dan diharapkan Tuhan bantu habiskan dalam dua minggu ini sebelum barang masuk lagi di pertengahan bulan February ini.

Saya rasa hal ini terjadi saat aku mulai serius menerapkan Efesus 6:5-8 dan Pengkotbah 9:10 dengan harapan nama Tuhan dipermuliakan seperti yang tertulis dalam Titus 2:9-10.

Baca selengkapnya...

Rabu, Januari 11, 2006

Menuntut Tuhan

Iman? Aku percaya kepada Tuhan Yesus Kristus, walau aku tidak pernah bertemu muka dengan muka. Tetapi hati ini kadang ingin sekali merasakan nyatanya Tuhan Yesus dalam kehidupanku. Banyak ayat dalam Alkitab aku sudah baca, banyak… tetapi sedikit ada yang tertulis itu dapat dialami orang percaya. Tanda-tanda dan mujizat, pernyataan dari Roh Kudus dan lain-lain banyak yang hanya sebatas tulisan. Rindu rasanya semua itu menjadi nyata, walau telah berusaha, bukan hanya saya, mungkin banyak diantara umat Kristen yang ingin mengalami dan merasakan kenyataan dari ayat-ayat kebenaran Firman Tuhan tersebut tetapi sampai saat ini masih misteri.

Mengapa pada jaman dahulu begitu mudah kelihatannya. Pada jaman rasul-rasul pun kelihatan mudah, tetapi pada jaman sekarang kok jarang sekali. Apa karena dulu terkosentrasi pada satu tempat atau satu orang saja sehingga kelihatannya ramai, jika jaman ini terkosentrasi pada orang-orang ‘besar’ dalam Kekristenan seperti Pdt. Reinhard Bonnke atau Pdt. Benny Hinn tentu jika ditulis dalam sebuah buku atau catatan akan terasa seperti kita membaca kitab Kisah Para Rasul. Lalu bagaimana dengan kita???

Dulu saya pernah melihat film berjudul “Bruce Almighty” yang dimainkan Jim Carrey dan Morgan Freeman pada tahun 2002. Disana diceritakan tentang Tuhan (diperankan Morgan Freeman) yang berbentuk manusiawi sehingga ia sangat sibuk sekali mengurusi manusia sedunia, kadang ia disana, kadang disini, repot sekali. Bisa ada dimana-mana tetapi tetap bentuknya manusiawi jadi yang disini keurus yang disana tidak keurus. Memang sesat itu yang terlintas dipikiran saya…

Tetapi sempat meracuni saya dengan pikiran bahwa “mungkin benar juga” kalau kita lihat kegerakan itu hanya disana lalu pindah kesana lalu hanya disana, dan daerah ini dan itu dan kelihatannya sepertinya hanya kosentrasi ke daerah tertentu dan daerah lain terabaikan. Dulu di Indonesia ada kegerakan besar pada tahun 1992-1993 dimana banyak orang bertobat, saat itu Pdt. Reinhard Bonnke dan teamnya datang ke Indonesia berbulan-bulan membentuk team doa dan team follow up. Banyak orang bertobat pada tahun-tahun tersebut, termasuk saya walau saya bukan bertobat di KKR mereka tetapi di gereja kecil di desa terpencil di ujung kota Bondowoso di Jawa Timur.

Setelah lewat tahun itu, dan sampai saya menulis surat ini, tidak kurasakan ada gerakan seperti itu lagi, banyak orang bertobat dan berapi-api dalam melayani Tuhan. Apakah karena dulu saya muda dan banyak waktu kini saya sudah beristri dan anak, memikirkan pekerjaan dan tidak banyak waktu sehingga rasanya ‘adem ayem’ ???

Saat kuliat kaum muda di gerejaku… mereka terlihat juga ‘adem ayem’ bahkan terkesan lebih ‘borju’ dari jaman sebelumnya. Mungkin saya melihatnya dari jauh saja. Tidak tahu didalamnya…

Di Sekolah Minggu tempat saya mengajar, dulu tempat yang sangat berapi-api, acara Temu Remaja disana bisa dikunjungi sampai 200 orang lebih. Tetapi kini hanya 30-40 orang saja. Guru-gurunya juga terlihat mengajar karena kewajiban, alias terpaksa. Tidak terasa api yang membara. Jumlah murid di Sekolah Minggu juga mengalami penurunan. Oh Tuhan…. Dimanakah Engkau saat umatMu mengharapkan hangatnya Api Roh KudusMu?

Teman sepelayananku yang dulu bersama-sama melayani dan berapi-api didalam Tuhan kini tidak kutemui lagi. Dimana meraka? Yeremia, Tjikian, Liliana, Frans, Yusak dan Ronny mereka sudah tidak lagi melayaniMu Tuhan. Kini Danny, Peter dan Fee Ing sudah tidak lagi terlihat di Sekolah Minggu. Tinggal Aku dan istriku. Aku merasa sendirian… Bersyukur jika beberapa diantaranya telah memutuskan melayani sepenuh waktu seperti Pramono di Jakarta, Siek Sian di Taiwan, Hendry di Jakarta dan yang dituakan Bpk. Ayub di Bangka, Bpk. Daniel di Ausi dan Bpk. Rufus di Surabaya.

Tuhan apa yang terjadi sebenarnya disekitarku, di Indonesia? Mengapa kebangunan rohani itu berat, mengapa Api Roh Kudus itu terasa dingin? Oh Tuhan kapankah kau melawat aku… Aku rindu semua yang tertulis dalam Alkitab benar-benar dinyatakan dalam tanda-tanda dan mujizat. Benar-benar nyata seperti yang tertulis. Tuhan berikan aku iman…

Baca selengkapnya...

Senin, Januari 02, 2006

Bosan di awal 2006

BOSAN
Hari petama di tahun 2006. Rasanya membosankan. Koran masih saja membicarakan hal yang sama, tentang buruknya bangsa ini. Korupsi, kemunafikan, kelapran, penyakit, teror dan lain-lainnya. Seakan tidak mungkin untuk berubah. Korupsi dibrantas malah menjadi-jadi ditingkat bawah. Bahkan tidak malu-malu lagi. Kelaparan dimana-mana dan penyakit dimana-mana dianggap sepele. Belum lagi kondisi ekonomi yang tidak semakin baik, hampir semua orang yang saya jumpai tentang tahun 2006 tidak ada yang mengatakan lebih baik semua merasa lebih berat. Sementara posisi Indonesia di dunia semakin tahun semakin lemah. Barang-barang naik menjadi-jadi tatapi gaji tetap saja. Tidak ada yang baik di negri ini…

Tetapi mengapa aku ada disini. Terlahir di sini dan besar disini dan tidak ada niat hati untuk pergi dari sini. Aku berusaha untuk mengetahui tatapi sampai hari ini tetap saja tidak memahami. Bosan itu kata yang keluar dari meja kerjaku…

Bosan dengan semua keadaan disekelilingku, seperti terkurung dalam tempurung. Apa yang aku inginkan aku tidak tahu. Aku tidak mendengar wahyu atau vision atau apapun untuk menuntunku keluar dari keadaan membosankan ini. Di Sekolah Minggu seperti itu saja, tidak dapat bergerak jika sendirian. Di gereja pusat juga sama. Disekelilingku semua pada santai dan menyantap makanannya sendiri-sendiri. Dengan siapakah aku akan berjuang dan apakah yang akan aku perjuangkan?

Jika memang aku hambaNya maka tentu aku akan punya pekerjaan… aku menunggu…

Baca selengkapnya...