Sabtu, Desember 29, 2007

Natal Tanpa Sinterklaas dan Pohon Natal

Seseorang bertanya:
Apa sih hubungannya Natal dengan Santa Claus dan Pohon Natal?

Berikut jawabnya:
Tidak ada hubungannya antar ketiganya, Santa Claus dan Pohon Natal telah menjadi icon Natal sebab ulah dari media masa dan para pengusaha, bukan dari Gereja.

Para pengusaha memanfaatkan perayaan tersebut untuk mendapatkan keuntungan dengan menjual cerita dan icon Sinterklaas dan Pohon Natal. Seperti halnya hari Valentine, dengan icon Hati, Cupid dan Coklatnya, demikian juga Natal.


Pohon Natal
Tentang Pohon Natal, anda dapat membaca di http://id.wikipedia.org/wiki/Pohon_Natal atau lebih lengkap (bahasa Inggris) di http://en.wikipedia.org/wiki/Christmas_tree

Kebiasaan memasang pohon natal itu berasal dari Jerman di abad ke16 dan menular di Amerika sejak tahun 1830-an. Pertama kali gereja Cathedral Strasburg, Jerman di tahun 1539 dicatat memasang pohon natal selanjutnya dipopulerkan oleh para pangeran dan putri kerajaan-kerajaan di Eropa dan selanjutnya berkembang terus sampai ke benua Amerika dan dunia.

Asal usulnya belum jelas benar dan sering dihubungkan dengan beberapa legenda kekristenan abad pertengahan, seperti legenda Santo Bonifacius dan Martin Lutther, termasuk juga mirip dengan kebiasaan perayaan dewa Saturnalia (http://en.wikipedia.org/wiki/Saturnalia) dalam metologi Romawi.

Di abad ke-20, dengan semakin makmur dan majunya perdagangan dan industri, maka Pohon Natal dijadikan icon Natal dan dipopulerkan oleh para pengusaha dalam produk-produk mereka menggantikan sosok Yesus, Maria dan Yusuf yang sudah tidak laku lagi. Pohon Natal saat ini telah menghiasi setiap rumah kristen (katholik) dan gereja-gereja diseluruh dunia sepanjang Natal. Diperkirakan di Amerika saja ditahun lalu telah lebih dari 1,5 milyar us dollar uang dibelanjakan untuk Pohon Natal, belum di benua Eropa dan benua lainnya. Dapat dibayangkan bertapa luar biasanya bisnis ini.

Sinterklaas
Tentang Santa Claus atau Sinterklaas (bahasa Belanada) dapat anda baca di http://id.wikipedia.org/wiki/Santa_Claus atau lebih lengkap di http://en.wikipedia.org/wiki/Santa_Claus dan juga di http://www.sinarharapan.co.id/berita/0412/18/opi03.html

Sinterklaas atau Santa Claus adalah Santa Nicholas dari Myra, seorang uskup (http://en.wikipedia.org/wiki/Saint_Nicholas), namun Sinterklaas atau Santa Claus yang dikenal di hari Natal saat ini telah jauh dari kebenaran tentang Santa Nicholas dari Myra itu sendiri. Cerita tentang Santa Claus atau Sinterklaas lebih condong kepada cerita rakyat atau legenda dari benua Eropa yang menggambarkan kehidupan Santa Nicholas versi rakyat, cerita rakyat tersebut juga terdapat kemiripan dengan legenda Dewa Odin (http://en.wikipedia.org/wiki/Odin) dalam mitologi Jerman (Viking/Norse).

Kembali seperti Pohon Natal, kepentingan bisnis telah membuat cerita rakyat atau legenda tentang Santa Nocholas di Eropa menjadi icon Natal. Bahkan di Amerika, baju uskup Santa Nocholas telah diganti dengan baju pelaut Belanda yang awalnya hijau dan kemudian oleh Coca-Cola dalam promonya yang luar biasa dimulai tahun 1885 telah mengganti maju tersebut dengan warna merah Coca-Cola. Sampai hari ini Sinterklaas yang dikenal di belahan dunia berbaju merah dengan kereta terbang penuh hadiah dan rusanya.

Kereta dan rusa terbangnya di karang oleh Clement C. Moore ditahun 1822 dalam sebuah karangan puisi berjudul "A Visit from St. Nicholas" yang diilhami tulisan Washington Irving ditahun 1809 yang menceritakan Santo Nicholas sebagai pelindung kota New York yang berkelana dengan kuda.

Demikianlah icon Natal tersebut sebenarnya adalah kisah sukses dunia bisnis. Pohon Natal dan Sinterklaas ada, bukan oleh karena pengenalan dari Gereja melainkan karena kepentingan perdagangan.

Tidak sepatutnya kita menyebut kata Natal lantas kita mengingat Pohon Natal, Sinterklaas dan Hadiah, sementara banyak orang telah melupakan Yesus, Maria dan Yusuf, dimana yang sebenarnya hari Natal ditetapkan oleh Gereja sebagai hari memperingati kelahiran Yesus dengan memanfaatkan hari Dies Natalis Solis Invicti (http://en.wikipedia.org/wiki/Dies_Natalis_Solis_Invicti) dari kepercayaan dewa-dewa Romawi.

Coba anda lihat semua kartu ucapan Natal, setiap kiriman email dan media digital lainnya tentang Natal, setiap sms atau mms yang kita terima sebagai ucapan Natal, adakah yang menggambarkan tentang kelahiran Yesus? Adakah gambar Yesus, Maria dan Yusuf? Bukankah semua adalah gambar Sinterklaas dan Pohon Natal?

Natal... oh natal...Memang sejak awalnya 25 Desember bukan bercerita tentang Tuhan Yesus Kristus http://en.wikipedia.org/wiki/Christmas

Demikian renungan meriahnya Natal tanpa Sinterklaas dan Pohon Natal.

Salam,
Leo

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Shalom dan selamat pagi/siang bapak/ibu sekalian. Senang sekali dapat bertemu dan berkenalan dengan bapak/ibu.
Kami dari penerbit buku dan majalah Rohani Yogyakarta. Memberi informasi Mengenai tawaran menulis buku, kami sampaikan bahwa penerbit ANDI sedang membuka program kerja sama dengan para hamba Tuhan melalui MoU Pribadi. Program ini sendiri baru kami laksanakan mulai Mei 2013 sehingga orang-orang yang nantinya bersedia (deal kerja sama) akan menjadi pionir yang dapat mendapatkan manfaat lewat program ini.
Intinya, kami rindu untuk memfasilitasi para hamba Tuhan yang rindu menjadi berkat melalui buku yang diterbitkan melalui Penerbit ANDI Yogyakarta. Ada pun kriteria maupun syarat kerja sama tersebut kami lampirkan bersama e-mail ini, supaya bapak/ibu dapat membaca dan mempelajari lebih lanjut. Jika ada hal yang perlu ditanyakan, jangan segan untuk langsung menyampaikan supaya kami bisa mengetahui maupun berdiskusi mengenai hal tersebut.
Mengenai Mou perorangan adalah penulis memesan buku dan menjualnya sendiri sebanyak 1000 eksempalar selama satu tahun. 1000 eksemplar bisa di ambil bertahab. Pertahap bisa diambil 350 eks atau 500 eks bahkan bisa di ambil sekaligus jika penulis membutuhkan. dan jika pesan banyak penerbit bisa menerbit lebih dari 1000 sesuai pemesanan. Dalam hal ini keuntungan MOU pribadai yang pertama adalah, penjualnya cepat jika penulis membantu menjualnya. kedua, penulis mendapat keuntungan dari penjualan buku yang dijualnya. Selain itu royalti diberikan kepada penulis oleh penerbit setiap 6 bulan sekali. penulis mendapat royalti 10% dari penerbit. Jika penulis memesan buku akan diberi diskon 30&. yang ketiga keuntungannya adalah penulis cepat dikenal oleh komunitas di mana mereka ,melayani. Yang terpenting dari bagian ini adalah buku dari penulis tentunya menjadi berkat bagi orang yang membacanya, sehingga nama Tuhan dipermuliakan. Jika penulis keberatan kami juga menawarkan 500 eks hanya resikonya di bukunya, artinya harga buku lebih mahal dari yang seribu.
Penerbit juga akan membanatu mempromosikan penulis melalui toko-toko buku cabang-cabang Andi Offset di seluruh Indonesia dan menjualnya.
Demikian informasi yang dapat kami sampaikan. Atas perhatian bapak/ibu kami ucapkan terima kasih. Kami tunggu kabar dari bapak/ibu dan kiranya Tuhan membuka jalan supaya kerja sama dapat berlangsung.
Dibawah ini kami melampirkan kriteria penulisan dan MoU perorangan. Silahkan di unduh untuk melihatnya.

Kami juga melayani MOU Buku umum, seperti Psikologi, sejarah, matematika dan lain-lainnya, jika berminat segera menghubungi kami.

Mohon maaf, jika ada nomor telphone(PIN BB) dan email atau twitter yang bisa kami hubungi untuk mempermudah komunikasi dengan bapak/ibu silahkan kirem kepada kami. Terima kasih. Tuhan Yesus Memberkati.

Hormat kami,

Kirenius
P&RD ANDI
Jl. Beo 38-40 Yogyakarta 55281.

Kirenius, S.PdK. (Staf PNRD).
CP: 088216104140
0274-561881 (Eks. 208).
Pin BB: 321B021B.
E-mail: bukumajalahrohani@gmail.com

Catatan: Bagi bapak/ibu saudara/i yang ingin pesan buku-buku dan majalah rohani di penerbit Andi Offset Yogyakarta, hubungi staff kami di 081327713987/088216104140. Pin BB: 321B021B. Kirenius (Staf P&RD).Facebook. bukumajalahrohani.