Senin, Maret 24, 2008

Ulang Tahun Mama ke-60

Tanggal 22 Maret 2008 ini, Mama tepat berusia 60 tahun. Papa berusia 64 tahun pada tanggal 2 Maret 2008. Pada saat itu bertepatan juga dengan tanggalan merah yang beruntun, Kamis dan Jumaat, sehingga kami memutuskan untuk ke Bondowoso merayakan ulang tahun Mama ke-60.

Pada awalnya, adik saya yang kecil tidak dapat ikut sebab mengikuti Bible Camp, dan adik saya cewe satunya juga tidak bisa. Hanya saya sekeluarga dan keluarga adik saya cewe satunya yang berangkat bersama-sama secara beriringan.


Perjalanan dari jam 11 siang sampai ke Bondowoso jam 6 sore. Cukup lama dibanding biasanya sebab di Porong, terjadi kemacetan luar biasa. Biasanya sudah macet, tetapi kali ini lebih macet lagi. Entah disebabkan oleh padatnya arus atau karena kedatangan Istri Wakil Presiden yang ke Surabaya dan Trawas sehingga jalan di bersihkan total dari kendaraan, bersih tidak ada satupun kendaraan dari hulu ke hilir selama beberapa waktu agar si Istri Wakil Presiden dapat melaju tanpa hambatan. Akibatnya sudah tidak perlu dipikirkan lagi... kemacetan dimana-mana di Surabaya dan juga ke arah Trawas.

Karena kemacetan yang tidak biasanya itu, maka tertahan di kemacetan Porong cukup lama dan memutuskan untuk menggunakan jasa pengantar lewat jalur alternatif di perkampungan. Akhirnya lolos juga dari kemacetan dan perjalanan dilanjutkan sampai ke Rumah Makan Rawon Nguling. Habis itu baru jalan terus sampai tujuan melewati Hutan Arak-arak.

Besoknya kita merayakan Paskah, sebelumnya saya sempat bantu Papa menjaga toko saat Papa ada pelayanan bersama team dari GBI. Rock Bondosowo.

Dan tak diduga juga, malam itu adik saya yang awalnya tidak bisa ikut dan satunya ikut Bible Camp, langsung tolak dari Bible Camp dan dari tempat kerjanya berangkat ke Bondowoso, jam 3 pagi mereka berangkat dan sekitar jam 6 atau 7 mereka datang.

Pagi itu Mama saya ulang tahun, kita merayakan sederhana saat siang harinya bersamaan dengan makan siang keluarga dirumah. Sedikit dengan kuetar dan Papa membuatkan telur merah di toko diam-diam beserta bebebara kiriman dari teman-teman orang tua saya mie, cake dan lain-lainnya. Tak dilewatkan kesempatan itu untuk berfoto bersama seluruh keluarga besar Papa dan Mama dalam suasanya yang menyenangkan.

Cucu-cucunya juga tidak ketinggalan untuk berfoto dengan mereka setelah mereka memberikan kado untuk Mama dan Papa. Hari itu saya mengharapkan Mama dan Papa dapat senang. Kebiasaan merayakan ulang tahun bukan hal yang bisa di keluarga saya, tetapi setidaknya yang positif dapat dilakukan dengan mengabaikan kata terlambat.

Sore harinya anak-anak saya mengajak berenang di Ijen View, satu-satunya hotel berbintang di Bondowoso. Tak disangka kedua anak saya akhirnya berani berengang sendiri dengan ban tangan, bahkan yang terkecil ingin belajar berenang tanpa ban tangan.

Keceriaan dilanjutkan dengan makan malam di RM Nusa Dua, tetapi seperti beberapa waktu lalu, rumah makan itu tutup. Akhirnya kita makan di RM Lestari, tempat dulu adik saya pesta tunangan. Makanannya cukup enak dan tempatnya luas.

Besok, siang hari kita kembali ke Surabaya. Dari jam 1 siang kita berangkat dan tiba di Surabaya jam 8 malam, tanpa kemacetan yang berarti di Porong, padat merambat istilahnya. Padahal saya melihat arus balik sangat banyak sekali, baik yang berkendaaraan mobol maupun motor, bahkan beberapa bis pariwisata dari sekolah-sekolah.

Memang lama perjalannnya, sebab kita mampir dulu ke Pantai Bantul. Setelah tiba di tempat wisata baru tersebut, ternyata tempatnya kurang bagus dan memang tidak bagus. Kotor dan tidak terawat walau tempat itu masih baru. Anak-anak saya bermain-main sebentar disana sebab relatif tidak ada yang dapat dimainkan, yang banyak orang muda-mudi yang lagi pacaran.

Setibanya di Surabaya, badan benar-benar terasa cepek bukan main. Tetapi hati ini merasa lega sebab telah mengumpulkan seluruh keluarga besar dalam merayakan ulang tahun Mama di Bondowoso. Walau istri saya bilang saya terlalu over acting...

Baca selengkapnya...