Rabu, April 23, 2008

Keangkuhan Agama

Sering membaca tulisan dalam milis kristen antar denominasi dan aliran, semakin sedih rasanya. Posting satu member kepada member lainnya berisikan kritikan dan saling menyudutkan pandangan dan doktrin masing-masing aliran.

Saya membaca dan merasa muak. Mereka saling menyombongkan diri dan tinggal didalam keangkuhan rohani. Mereka saling menyatakan kesalahan dan tidak juga belajar dari kekurangan masing-masing. Menutup diri dan menganggap kepada aliran mereka sajalah Allah peduli, memperhatikan dan menolong. Hanya kepada aliran mereka sajalah Allah menyatakan kebenaran, sedangkan lainnya telah disesatkan Iblis.


Oh Tuhan, tidak adakah air mata untuk mereka? Tidak adakah orang-orang yang berdoa untuk mereka? Mengapa keangkuhan dan kebodohan melekat didalam hidup mereka?

Hari ini, aku sangat sedih dengan semua hal ini. Apakah manusia sehingga pantas menyombongkan pengetahuannya? Berbicara tentang Allah, berbicara tentang FirmanNya, tetapi melupakan kuasaNya dan melupakan kasihNya.

Kuasa Allah melingkupi seluruh bumi, bahkan didalam dunia orang mati sekalipun, kuasaNya menjangkau sampai sudut tergelap didalam kegelapan paling gelap. Apakah tidak cukup kuasa Allah melahirkan kebenaran dalam kehidupan setiap orang yang beriman kepadaNya? Apakah tanganNya terbatas dalam menjangkau mereka yang menaruh harap kepadaNya?

Kasih Allah yang dicurahkan dalam hidup kita, bukankah semua atas kehendakNya. Bukan atas terpenuhinya prosedur dan alur birokrasi? Apakah kasihNya kurang sempurna sehingga dibiarkannya umat yang menaruh segenap percayanya kepada Allah, tersesat? Apakah seorang Ayah tidak akan bangkit dengan murka saat anakNya diseret penipu dan diajaknya kejalan yang salah? Adakah Ayah yang diam saja?

Sudah cukup banyak Firman Tuhan yang kita baca, sudah cukup banyak ayat dan hukum-hukum Allah yang kita hafal dan sudah cukup limpah pengetahuan kita, tetapi adakah ada seorang yang mempercayai dan mengasihi FirmanNya? Jika kita percaya, mengapa masih ragu bertindak dan sering kali melupakan apa yang tertulis?

Iman itu disempurnakan didalam perbuatan-perbuatannya, demikian kita yang mengatakan beriman akan Tuhan Yesus Kristus, sudah seharusnya menyempurnakan iman kita didalam perbuatan yang sesuai Firman Tuhan. Bukankah semua perintahNya adalah kasih?

Milikilah kasih dan hiduplah didalam terang. Maka tidak akan ada lagi percekcokan dan saling memojokan antar aliran gereja. Tidak ada lagi yang berani menyombongkan pengetahuannya yang sedikit tersebut. Tidak ada lagi yang merasa lebih istimewa dihadapan Tuhan dibandingkan anak-anakNya yang lainnya, khususnya yang berbeda aliran gereja.

Damai dibumi, adalah tugas kita. Kitalah yang disebut anak-anak pembawa damai. Bukan anak-anak pembawa perpecahan dan perselisihan.

Baca selengkapnya...